![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsh3mjdtw78bQYIPShiva1vKa3Ma4Lg1FU39iZB8uUwX18VBIj64p7-mHQuq7LMvbty7JGMO30T0O5DNQbqilMX7-tv6NskCUIT9_jxQ_GWV6DmC1k3A_kHZUgSI3NoU8SXndKfNUMxOc/s1600/988434-16100118-640-360.jpg)
Dalam sepak bola, teknologi garis gawang merupakan salah
satu cara yang digunakan untuk menentukan bilamana bola telah sepenuhnya
melewati garis gawang dengan bantuan berbagai perangkat elektronik dan pada
saat yang sama membantu wasit dalam menyatakan sebuah gol telah terjadi atau
tidak. GLT tidak ditujukan untuk menggantikan peran wasit dan para hakim garis,
namun lebih membantu mereka dalam membuat keputusan di lapangan pertand
ingan.
GLT harus memberikan sebuah indikasi yang jelas mengenai apakah bola telah
sepenuhnya melewati garis gawang dan informasi ini nantinya berperan untuk
membantu wasit dalam membuat keputusan akhir. Dilatarbelakangi oleh beberapa
keputusan kontroversial pada sejumlah pertandingan Liga Utama Inggris, Piala
Dunia FIFA 2010, dan Euro 2012, FIFA (yang sebelumnya menolak penggunaan
teknologi ini) melakukan pengujian terhadap beberapa kandidat potensial untuk
teknologi garis gawang. Sembilan buah sistem diuji pada tahap awal, namun hanya
dua buah sistem bertahan.
Pada 5 Juli 2012, International Football Association Board
secara resmi menyetujui penggunaan teknologi garis gawang. Kedua sistem yang
disetujui yakni GoalRef dan Hawk-Eye —keduanya sistem yang diuji pada pengujian
tahap kedua. Pada bulan Desember 2012, FIFA mengumumkan bahwa mereka akan
memperkenalkan teknologi garis gawang untuk pertama kalinya dalam sebuah
pertandingan kompetitif pada Piala Dunia Antarklub FIFA 2012 di Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar